Dalam pendidikan guru, jurnal refleksi dipandang sebagai salah satu elemen kunci
pengembangan keprofesian karena dapat mendorong guru untuk mengaitkan teori dan praktik,
serta menumbuhkan keterampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis (Bain dkk,
1999). Menuliskan jurnal refleksi secara rutin akan memberikan ruang bagi seorang praktisi untuk
mengambil jeda dan merenungi apakah praktik yang dijalankannya sudah sesuai, sehingga ia
dapat memikirkan langkah berikutnya untuk meningkatkan praktik yang sudah berlangsung
(Driscoll & Teh, 2001).
Dalam pembelajaran daring pada Pendidikan Guru Penggerak, jurnal yang ditulis setiap minggu ini
menjadi media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik
yang telah dilakukan. Dengan memiliki rekam jejak yang berkelanjutan seperti ini, Anda akan
terdorong untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang Anda latih dan uji
cobakan. Jurnal ini juga dapat menjadi sarana untuk menyadari emosi dan reaksi diri yang terjadi
sepanjang pembelajaran (Denton, 2018), sehingga Anda dapat semakin mengenali diri sendiri.
Beberapa model refleksi yang digunakan dapat diunduh disini
- Jurnal Refleksi Minggu 1
- Jurnal Refleksi Minggu 2
- Jurnal Refleksi Minggu 3
- Jurnal Refleksi Minggu 4
- Jurnal Refleksi Minggu 5
- Jurnal Refleksi Minggu 6
- Jurnal Refleksi Minggu 7
- Jurnal Refleksi Minggu 8
- Jurnal Refleksi Minggu 9
- Jurnal Refleksi Minggu 10
- Jurnal Refleksi Minggu 11
- Jurnal Refleksi Minggu 12
- Jurnal Refleksi Minggu 13
- Jurnal Refleksi Minggu 14
- Jurnal Refleksi Minggu 15
- Jurnal Refleksi Minggu 16
- Jurnal Refleksi Minggu 17
- Jurnal Refleksi Minggu 18
- Jurnal Refleksi Minggu 19
- Jurnal Refleksi Minggu 20
- Jurnal Refleksi Minggu 21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar