Pengantar
Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak (CGP)
Sekolah adalah 'institusi moral' yang dirancang untuk membentuk karakter para warganya. Seorang pemimpin di sekolah tersebut akan menghadapi situasi di mana mengambil suatu keputusan yang banyak mengandung dilema secara Etika, dan berkonflik antara nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar. Keputusan-keputusan yang diambil di sekolah akan merefleksikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh sekolah tersebut, dan akan menjadi rujukan atau teladan bagi seluruh warga sekolah.
Dalam pengambilan suatu keputusan, seringkali kita bersinggungan dengan prinsip-prinsip etika. Etika di sini tidak berkaitan dengan preferensi pribadi seseorang, namun merupakan sesuatu yang berlaku secara universal. Seseorang yang memiliki penalaran yang baik, sepantasnya menghargai konsep-konsep dan prinsip-prinsip etika yang pasti. Prinsip-prinsip etika sendiri berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dan disetujui bersama, lepas dari latar belakang sosial, bahasa, suku bangsa, maupun agama seseorang. Nilai-nilai kebajikan universal meliputi hal-hal seperti Keadilan, Tanggung Jawab, Kejujuran, Bersyukur, Lurus Hati, Berprinsip, Integritas, Kasih Sayang, Rajin, Komitmen, Percaya Diri, Kesabaran, dan masih banyak lagi.
2.1 Nilai-nilai Kebajikan Universal
Tujuan Pembelajaran Khusus
- CGP dapat mengidentifikasi dan memahami prinsip-prinsip etika yang berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dalam lingkungan pribadi maupun kerjanya.
- CGP dapat mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang disepakati dan diyakini dalam proses pengambilan keputusan dilema etika.
- CGP bersikap reflektif, kritis, dan terbuka dalam menganalisis nilai-nilai kebajikan yang terkandung dalam sebuah pengambilan keputusan dilema etika.
Pertanyaan Pemantik:
Anda mengetahui bahwa salah satu rekan guru Anda memberikan les privat kepada beberapa murid pada suatu pelajaran tertentu. Murid-murid yang mengikuti les privat telah mendapatkan soal-soal yang akan dijadikan bahan tes, dan tentunya hasil tes mereka menjadi sangat baik dibandingkan dengan hasil murid-murid yang lain. Apa yang harus Anda lakukan?
Dari permasalahan tersebut di atas Anda diminta untuk membuat suatu pertimbangan yang menyangkut dua nilai kebajikan yang sama-sama Anda junjung tinggi. Di satu sisi, Anda berhadapan dengan kebenaran, berbuat yang benar berarti melaporkan sesuatu yang melanggar peraturan sekolah, di sisi yang lain, rekan guru tersebut adalah sahabat Anda, di mana nilai kesetiaan Anda sebagai seorang teman? Bila dua nilai kebajikan saling bersinggungan apa yang harus Anda lakukan? Langkah mana yang harus Anda ambil, keputusan apa yang dibuat?
Seperti yang telah kita pelajari di modul 1.4 tentang Budaya Positif, mengajarkan nilai-nilai kebajikan merupakan hal kunci yang perlu diajarkan kepada murid-murid kita. Diane Gossen (1998) berpendapat bahwa bila kita ingin menumbuhkan motivasi instrinsik dari dalam diri seseorang maka tumbuhkan pemahaman terhadap nilai-nilai kebajikan universal.
Di bawah ini ada beberapa contoh nilai-nilai kebajikan universal yang telah disepakati beberapa institusi:
1. IBO Primary Years Program (PYP)
Sikap Murid:
- Toleransi
- Rasa Hormat
- Integritas
- Mandiri
- Menghargai
- Antusias
- Empati
- Keingintahuan
- Kreativitas
- Kerja sama
- Percaya Diri
- Komitmen
2. Sembilan Pilar Karakter Indonesian Heritage Foundation (IHF):
- Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNYA
- Kemandirian dan Tanggung jawab
- Kejujuran (Amanah), Diplomatis
- Hormat dan Santun
- Dermawan, Suka Menolong dan Gotong Royong
- Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja Keras
- Kepemimpinan dan Keadilan
- Baik dan Rendah Hati
- Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan
3. Petunjuk Seumur Hidup dan Keterampilan Hidup (LIfelong Guidelines and Life Skills)
Keterampilan Hidup
- Dapat dipercaya
- Lurus Hati
- Pendengar yang Aktif
- Tidak Merendahkan Orang Lain
- Memberikan yang Terbaik dari Diri
Petunjuk Hidup
- Peduli
- Penalaran
- Bekerja sama
- Keberanian
- Keingintahuan
- Usaha
- Keluwesan/Fleksibilitas
- Berorganisasi
- Kesabaran
- Keteguhan hati
- Kehormatan
- Memiliki Rasa humor
- Berinisiatif
- Integritas
- Pemecahan Masalah
- Sumber pengetahuan
- Tanggung jawab
- Persahabatan
4. The Seven Essential Virtues (dari Building Moral Intelligence, Michele Borba):
- Empati
- Suara Hati
- Kontrol Diri
- Rasa Hormat
- Kebaikan
- Toleransi
- Keadilan
Tugas 2.1
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,
2.2 Bujukan Moral dan Dilema Etika
Tujuan Pembelajaran Khusus:
- CGP dapat membedakan dilema etika/ethical dilemma dengan bujukan moral/moral temptation.
- CGP dapat mengidentifikasi jenis dilema berdasarkan 4 paradigma, baik dilema yang dihadapi orang lain maupun diri sendiri.
- CGP bersikap reflektif, kritis, kreatif, dan terbuka dalam menganalisis dilema tersebut.
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,
Dalam Pembelajaran 1, Anda sudah mengingat kembali peristiwa di mana Anda mengambil sebuah keputusan sulit. Namun, perlu kita ketahui bahwa tidak semua keputusan sulit tersebut merupakan dilema etika. Ada kalanya itu lebih berupa bujukan moral. Untuk mendalami lebih lanjut apa perbedaan keduanya, di Pembelajaran 2 ini kita akan mempelajari jenis-jenis dilema dan paradigma dalam pengambilan keputusan. Sebelumnya, simaklah pertanyaan pemantik berikut dan nilailah mana yang merupakan dilema etika dan mana yang bujukan moral.
Silakan direnungkan beberapa pertanyaan pemantik berikut.
Keputusan apa yang akan Anda ambil dalam situasi-situasi di bawah ini?
- Rayhan adalah seorang murid kelas 12 yang sangat berbakat dalam bidang seni. Dia juga sopan dan baik hati. Dia selalu membuat orang terkesan dengan karya-karya seni yang dibuatnya. Namun dia tidak menyukai pelajaran Matematika. Nilai-nilainya untuk pelajaran Matematika selalu dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Sebelum mengikuti Ujian Akhir SMA dan pengumuman kelulusan SMA, Rayhan sudah diterima di universitas pilihannya di jurusan Seni. Pada hari Ujian Sekolah pelajaran Matematika, Anda adalah guru pengawas ujiannya. Anda memergoki Rayhan menyontek pada saat ujian sekolah Matematika. Setelah ujian selesai, Anda memanggilnya ke ruangan Anda. Rayhan mengaku kalau ia menyontek, tapi ia mohon Anda tidak melaporkannya pada kepala sekolah. Ia melakukannya hanya untuk lulus SMA agar bisa kuliah di universitas impiannya. Apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan tetap melaporkan kepada kepala sekolah atau menyimpan rahasia ini rapat-rapat?
- Anda adalah bendahara panitia acara Pentas Seni Akhir Tahun di sekolah Anda. Setelah acara selesai, ketua panitia meminta Anda menggunakan dana yang tidak terpakai untuk acara pembubaran panitia dengan mengadakan pesta kecil-kecilan. Ketua panitia meminta Anda sebagai bendahara panitia, untuk membuat kwitansi palsu untuk membiayai acara tersebut karena dana tersebut tidak boleh digunakan untuk kegiatan semacam itu. Apa yang akan Anda lakukan?
Situasi yang manakah yang lebih menantang/sulit bagi Anda untuk mengambil keputusan? Mengapa?
Tugas 2.2
Setelah mempelajari perbedaan antara dilema etika dan bujukan moral,
sekarang Anda diminta untuk membaca kembali kasus di sekolah Anda masing-masing yang telah Anda tulis di akhir pembelajaran Mulai dari Diri, kemudian buatlah analisis apakah itu termasuk dilema etika atau bujukan moral dan sebutkan alasannya.
A. Studi Kasus Membantu Kakek
(1) Pak Tono sedang menghadapi dilema (2) Dua kebenaran yang ada adalah (a) adalah benar jika Pak Tono memilih untuk pergi wawancara demi masa depan yang lebih baik (b) benar juga jika Pak Tono meninggalkan wawancara untuk merawat orang tuanya yang sakit. (3) Paradigma dilema etika yang dihadapi Pak Tono adalah "jangka pendek lawan jangka panjang"
B. Studi Kasus Terlambat Mengembalikan Buku
(1) Ibu Petugas Perpustakaan, Ibu Hani menghadapi dilema (2) Dua kebenaran yang ada adalah (a) benar jika Made membayar uang denda (b) benar juga jika Made diberikan pengecualian (3) Paradigma dilema etika yang dihadapi Keadilan dan Kasihan
C. Studi Kasus Keuangan OSIS
(1) Ketua OSIS menghadapi dilema (2) Dua kebenaran yang ada adalah (a) benar jika ia memaklumi uang OSIS digunakan untuk membantu perawatan Ibunda Adi (b) benar jika ia melaporkan penyalahgunaan anggaran tersebut (3) Paradigma dilema etika yang dihadapi adalah kebenaran lawan kesetiaan atau bisa juga keadilan dan kasihan
D. Studi Kasus Kertas Contekan
Bila saya menjadi Ibu Aminah, saya akan menanyakn dulu kepada siswa, siapa diantara mereka yang meletakan contekan di kamar mandi. Prinsip yang saya gunakan adalah kejujuran, karena kejujuran adalah cerminan kualitas diri yang menjadi bagian dari keimanan seseorang terhadap TYME.
3 Prinsip Dilema Etika
Tugas 2.3 (Wawancara)
Ibu Tati adalah guru kelas V yang merupakan rekan kerja Anda, yang mana sama-sama mengajar kelas V yang kelasnya paralel. Ruangan kelas ibu Tati pun persis di sebelah ruangan kelas Anda. Ibu Tati terkenal sangat disiplin dan cenderung ‘galak’. Pada sisi lain, ibu Tati juga pekerja keras dan murid-muridnya pun selalu mendapatkan nilai-nilai yang sangat baik. Sebagian murid-murid sangat takut kepada ibu Tati, dan sebagian lain bisa menyesuaikan diri. Kepala Sekolah Anda dan orang tua murid juga sangat menghargai ibu Tati. Suatu hari, Anda mendengar tangisan seorang murid dan pergi keluar untuk melihat asal suara tangisan tersebut. Anda melihat seorang murid perempuan, kelas V sedang berlutut di atas bebatuan sekolah yang sangat panas hari itu, menghadap di depan pintu kelas ibu Tati. Anda melihat ibu Tati tampak tidak menghiraukan suara tangisan muridnya dan tetap mengajar seperti biasa, namun Anda bisa melihat bahwa beberapa murid di kelas ibu Tati mencoba untuk mencuri pandangan keluar kelas melihat temannya yang sedang menangis dan berlutut di terik matahari. Apa yang harus Anda lakukan? Apakah guru lain dapat menginterupsi di mana saat itu ada guru lain yang memiliki wewenang atas kelas yang dipimpinnya? Dalam kondisi ini apa yang bisa Anda lakukan? Dapatkah Anda menginterupsi, mengapa, dan bagaimana?
Anda adalah Kepala Sekolah di SMA Tunas Gemilang. Pak Doddy adalah seorang guru Matematika di sekolah yang Anda pimpin. Ia adalah guru yang kompeten dan memiliki semangat belajar yang tinggi. Ia menguasai bidang yang diajarkan dan metode mengajarnya juga mudah dimengerti oleh murid-murid, namun ia memiliki beberapa masalah dalam pengendalian emosi dan pengelolaan waktu. Beberapa kali Anda mendapat keluhan baik dari murid-murid maupun orang tua murid bahwa Pak Doddy kerap marah-marah pada murid-muridnya ketika ia kecewa pada sikap atau kinerja mereka. Anda telah menyampaikan keluhan-keluhan tersebut pada Pak Doddy dan membimbingnya untuk memperbaikinya. Pak Doddy juga kerap kali terlambat dalam menyelesaikan tanggung jawabnya, seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, membuat soal ujian, dan juga mengisi nilai raport siswa. Kejadian terakhir, Pak Doddy terbukti memanipulasi laporan keuangan kepanitiaan kegiatan study tour ke Yogya, dimana ia menjadi bendaharanya. Akhirnya di akhir tahun ajaran, Anda memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerja Pak Doddy.
Pak Doddy dapat menerima keputusan sekolah. Ia segera mencari pekerjaan baru dengan melamar ke beberapa sekolah. Pak Doddy juga secara personal meminta Anda untuk memberikan rekomendasi bila ada sekolah yang memintanya. Anda pun mengiyakannya. Pada suatu hari, Anda mendapat email dari bagian Sumber Daya Manusia/SDM, SMA Cahaya Hati yang meminta Anda mengisi lembar rekomendasi mengenai kinerja Pak Doddy sehubungan dengan lamaran Pak Doddy ke sekolah tersebut sebagai Koordinator Guru Matematika. Di formulir itu ada beberapa pertanyaan tentang pengendalian emosi, pengelolaan waktu, juga tentang integritas.
Anda paham betul bahwa kalau Anda mengisi dengan sebenar-benarnya, Pak Doddy tidak akan mendapatkan pekerjaan tersebut. Padahal sekolah tersebut adalah sekolah yang baik dan posisi yang dituju adalah posisi yang baik. Anda juga tahu, sebagai kepala keluarga dengan istri yang tidak bekerja dan 3 anak yang masih kecil-kecil, Pak Doddy sangat membutuhkan pekerjaan ini. Apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan mengisi form tersebut dengan apa-adanya, atau akan anda buat sedikit lebih baik dari fakta yang terjadi? Apa yang akan menjadi pertimbangan ketika Anda melakukan itu?
Anda adalah guru pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Karakter Mulia. 4 hari lagi adalah hari pembagian raport Semester 1. Sebelumnya, semua guru telah menyerahkan daftar nilai murid-murid pada pelajaran yang diampunya pada kepala sekolah, Ibu Rosdiana. Ibu Rosdiana adalah Kepala Sekolah yang baru bertugas di SMA Karakter Mulia di tahun ajaran ini.
Hari ini Ibu Rosdiana mengadakan rapat guru. Ia membuka pertemuan dengan berterima kasih atas kerja keras para guru dalam mengajar murid-murid selama ini dan juga telah mengumpulkan nilai rapor dengan tepat waktu. Kemudian ia menyampaikan bahwa secara umum, nilai raport yang diberikan oleh guru-guru terlalu rendah dan tidak mencukupi untuk mendukung murid-murid masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur nilai raport atau jalur tanpa tes. Ia dengan tegas menyatakan, kalau nilai rapor tetap seperti itu, maka murid-murid sekolah kita sampai kapan pun tidak pernah bisa diterima di PTN dengan jalur nilai raport. Ia juga menyatakan bahwa salah satu target kerjanya di SMA karakter Mulia adalah membuat 25% murid diterima di PTN dengan jalur raport. Oleh karena itu, sejak murid-murid di kelas 10, nilai raport mereka harus dibuat bagus dan menunjukkan grafik peningkatan.
Ibu Rosdiana akhirnya meminta guru-guru untuk menaikkan nilai murid-murid 10 poin, maka bila nilai murid 70 maka akan menjadi 80, dan seterusnya, demi membantu masa depan mereka, dan juga demi nama baik sekolah agar kepercayaan masyarakat meningkat bila banyak murid-murid sekolah ini yang diterima di PTN dengan jalur nilai rapor. Anda telah mengajar di sekolah ini selama lebih dari 5 tahun, dan selama ini Anda merasa diberi otoritas dan kepercayaan penuh dalam memberikan penilaian pada murid-murid Anda, selama ada bukti-bukti penilaian yang lengkap, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan. Anda merasa kredibilitas Anda diragukan dan integritas anda dipertanyakan. Bila Anda meningkatkan Apa yang akan anda lakukan dan atas dasar apa Anda melakukan itu?
Pak Budiman merupakan guru matematika di SMP Karunia. Pak Budiman dikenal sebagai guru yang rajin, ramah, penyabar, dan disukai banyak murid. Suatu hari saat Pak Budiman sedang mengajar di jam pelajaran pertama di kelas 8A, tiba – tiba datang orang tua salah satu murid kelas 8A, Abdul, di depan pintu kelas VIII. Bapak Anwar, ayah Abdul mengacungkan parang sambil berteriak dan memanggil – manggil Abdul agar segera pulang untuk ikut panen ikan di tambak. Sontak pak Budiman merasa kaget dan takut, demikian juga dengan murid–murid yang lainnya. Abdul hanya bisa menangis ketakutan dan bersembunyi di pojok kelas sambil berteriak tidak mau pulang. Dalam situasi dan kondisi seperti itu apakah yang akan dilakukan Anda bila Anda berada di posisi pak Budiman ? (Kasus ini ditulis oleh salah satu CGP Angkatan 1, ditulis ulang oleh penulis modul dengan beberapa modifikasi)
- Tanyakan kira-kira rekan Anda di sekolah keputusan seperti apa yang akan diambil untuk menangani kasus seperti di atas?
- Berikan tanggapan/pendapat Anda atas keputusan yang dibuat rekan kerja Anda.
- Kira-kira prinsip mana yang menjadi landasan berpikir rekan kerja Anda, dalam mengambil keputusan.
- Berbedakah pengambilan keputusan rekan Anda dengan Anda sendiri?
- Tulis dan jelaskan pandangan-pandangan Anda bilamana pendapat Anda dan rekan kerja Anda berbeda, apakah Anda berbeda prinsip dalam pengambilan keputusan?
- Mengapa Anda berpendapat seperti itu, faktor-faktor apa yang menentukan pendapat Anda?
Prinsip Pengambilan Keputusan
- Studi kasus yang dipilih: Studi kasus 1/2/3/4
- Tautan rekaman wawancara yang diunggah ke google drive: ...1. Kasus yang dipilih : Kasus 3
2. Tautan rekaman wawancara https://drive.google.com/file/d/1C-KM7TBypLhh7CtEwylXIQVd1aykQG6B/view?usp=sharing
Jika saya berada dalam situasi seperti kasus 3, saya akan melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh rekan saya, yakni menolak untuk meningkatkan nilai siswa sebesar 10 poin karena Penilaian hasil belajar siswa dilakukan berdasarkan asas-asas tertentu. (a) Penilaian bersifat kuantitas atau kualitas. Penilaian bersifat kualitatif dan kuantitatif berkenan dengan mutu hasil belajar. Penilaian kuantitatif berkenaan dengan banyaknya materi yang telah dipelajari. (b) Penilaian juga dilaksanakan secara berkesinambungan. Penilaian dilakukan sejak awal proses belajar, dilanjutkan sepanjang proses berlangsung, dan diakhiri pada akhir pembelajaran. Bahkan penilaian juga dilaksanakan pada tingkat pasca –pembelajaran. (c) Penilaian bersifat keseluruhan. Penilaian dilakukan terhadap keseluruh aspek pribadi siswa yang mencakup aspek-aspek intelektual, hubungan sosial, sikap, watak , sifat kepemimpinan, hubungan personal sosial, moral tanggung jawab, ketekunan bekerja, kejujuran, kesehatan rohani-jasmani, dan semua aktivitas , baik didalam maupun diluar sekolah. (d)Penilaian proses bersifat objektif. Penilaian ditujukan kearah pemeriksaan perkembangan dan kemajuan siswa dalam hubungan dengan pencapaan tujuan belajar. (e) Penilaian bersifat kooperatif. Kegiatan penialaian adalah tanggung jawab bersama, baik para guru, orang tua, siswa, maupun masyarakat. Jadi, penilaian itu merupakan hasil kerja sama antara semua pihak yang terkait, baik didalam lingkungan sekolah maupun diluar sekolah.
Kira-kira rekan kerja Anda mengambil keputusan seperti yang diambil karena berlandaskan prinsip yang mana dari ketiga prinsip dilema etika? Kira-kira bagaimana prinsip Anda sendiri?
Rekan kerja saya mengambil keputusan seperti itu karena berlandaskan prinsip berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking). Saya juga sependapat dengan prinsip tersebut karena peraturan dibuat untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan bersama oleh karena itu sudah semestinya kita berpegang teguh pada peraturan yang ada. Memang ada kalanya peraturan rasanya menyimpang dari hati nurani, tetapi terkait dengan menaikkan nilai ini, rasanya tidak sejalan dengan hati nurani saya. Siswa akan selalu berpir santai dan yakin bahwa nilai mereka pasti akan meningkat jadi tidak perlu lagi susah payah belajar. KIra-kira seperti itu jadinya jika kebijakan peningkatan nilai ini ditaati.
Dari ketiga prinsip dilema etika ini, apakah yang tidak terduga atau menarik dari ketiga prinsip ini?
Hal tak terduga atau menarik dari ketiga prinsip dilema etika ini adalah ketiga prinsip tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Bisa jadi kedua prinsip digabungkan atau bahkan dikombinasikan ketiganya dalam pengambilan keputusan. Mungkin saja keputusan yang diambil dengan mengkombinasikan ketiga prinsip berpikir ini merupakan keputusan yang terbaik. Tapi apakah mungkin itu terjadi?
Pertanyaan-pertanyaan apakah yang masih mengganjal atau ingin Anda ketahui lebih lanjut tentang 3 prinsip dilema etika?
Diantara ketiga prinsip tersebut manakah yang terbaik ? Atau apakah penggunaan ketiganya tergantung pada situasi yang dihadapi? Bagaimana cara memilih prinsip yang tepat dalam pengambilan keputusan?
3.1.a.4.2. Eksplorasi Konsep - Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan
Moda: Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dalam permasalahan yang mereka hadapi dan bersikap reflektif, kritis, dan kreatif dalam proses tersebut.
Bacalah sebuah artikel mengenai konsep pengambilan dan pengujian keputusan. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, Anda harus memastikan bahwa keputusan yang Anda ambil adalah keputusan yang tepat. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah keputusan tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pengambilan keputusan secara etis.
https://drive.google.com/file/d/1ofxyVBLtBFpGdsfGRTsy2iDGiyYoHNIa/view?usp=sharing
Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan
Bapak dan Ibu CGP,
Dalam proses pengambilan keputusan, selain mengikuti 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, keterampilan yang telah Bapak Ibu pelajari pada modul-modul sebelumnya akan sangat membantu misalnya keterampilan coaching, karena keterampilan ini membekali seorang guru untuk menjadi coach bagi dirinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memprediksi hasil, dan melihat berbagai opsi solusi sehingga dapat mengambil keputusan dengan baik.
Selain keterampilan coaching, untuk mengambil keputusan yang bertanggung jawab, diperlukan kompetensi kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan keterampilan berhubungan sosial (relationship skills). Proses pengambilan keputusan seharusnya juga dilakukan dengan kesadaran penuh (mindful) dengan berbagai pilihan dan konsekuensi yang ada. Hal-hal tersebut telah Bapak dan Ibu dapatkan di modul 2.2 tentang pembelajaran sosial emosional.Sekarang, mari kita terapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan pada studi kasus yang Anda pilih pada penugasan mandiri di pembelajaran 2.3 sebelumnya:
1. JIka saya menolak menaikkan nilai berarti saya tidah patuh dan taat pada kepala sekolah. Padahal kepala sekolah adalah pelaku utama dalam memainkan peranan penting di sekolah. Kepala sekolah merupakan the key person dalam mencapai keberhasilan otonomi sekolah yang diberi tanggung jawab dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber dana untuk kepentingan keberhasilan pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah. Adapun dalam hal administrator kepala sekolah sangat menentukan baik dalam hal perencanaan dan pengesahan segala macam bentuk administrasi sekolah. Sedangkan dalam hal supervisor kepala sekolah sangat menentukan segala arah kebijakan yang berkaitan dengan supervisi di sekolah.
2. Jika saya setuju untuk menaikkan nilai, maka saya telah melanggar asas dan prinsip penilaian dalam pembelajaran. Setidaknya ada 4 prinsip dalam penilaian yaitu sahih, objektif, adil, dan terpadu. Jika saya setuju menaikan nilai, berarti saya tidah mematuhi prinsip yang pertama, yakni kesahihan. Agar sahih (valid), penilaian harus dilakukan berdasar pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
B. Siapa saja yang terlibat
Dilema saya sebagai guru pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Karakter Mulia. Yang terlibat dalam situasi tersebut adalah
1. Ibu Rosdiana sebagai Kepala Sekolah yang baru bertugas di SMA Karakter Mulia
2. Saya sebagai guru pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Karakter Mulia
3. Siswa di SMA Karakter Mulia
C. Kumpulkan fakta
1. Ibu Rosdiana adalah kepala sekolah yang baru bertugas
2. Guru-guru sudah menyetorkan nilai kepada kepala sekolah, 4 hari sebelum pembagian raport semester 1
3. Kepala sekolah berterimakasih karena guru-guru telah bekerja keras dalam mengajar dan mengumpulkan nilai raport tepat waktu
4. Kepala sekolah mengatakan bahwa secara umum nilai raport yang diberikan terlalu rendah dan tidak mencukupi untuk mendukung murid masuk PTN melalui jalur nilai raport
5. Kepala sekolah memiliki target untuk membuat 25% murid diterima di PTN lewat jalur nilai raport
6. Untuk itu, nilai raport murid harus dibuat bagus sejak kelas X dan menunjukkan grafik peningkatan
7. Ibu Rosdiana meminta untuk manaikkan nilai murid-murid sebesar 10 poin demi masa depan murid dan demi nama baik sekolah
8. Saya sudah mengajar di sekolah ini 5 tahun dan sudah memiliki bukti penilaian yang lengkap, akurat, serta dapat dipertanggungjawabkan
D. PENGUJIAN BENAR ATAU SALAH
Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.
- Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji lega)
- Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi)
- Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi)
- Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran? Apakah anda merasa nyaman?
- Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?
1. Ya, ada aspek pelanggaran hukum yakni menaikkan nilai sehingga tidak sesuai dengan prinsip dan asas penilaian (Uji Legal)
2. Ya, ada pelanggaran kode etik profesi guru dimana guru melanggar prisip kesahihan dalam penilaian (Uji regulasi)
3. Ya, ada yang salah, saya merasa tidak jujur pada diri sendiri dan pada siswa, dan nilai yang tinggi (di luar ekspektasi siswa) kemunginan membuat mereka menjadi takabur
4. Jika keputusan penolakan saya untuk menaikkan nilai di publikasikan, saya akan biasa saja, karena saya sudah memiliki bukti penilaian yang lengkap, akurat dan saya dapat mempertanggungjawabkannya
5. Idola saya sepertinya akan mengambil keputusan yang sama dengan saya.
E. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar
Langkah 5: Pengujian Paradigma Benar lawan Benar
Dari keempat paradigma berikut ini, paradigma mana yang terjadi di situasi ini?
Individu lawan masyarakat (individual vs community)
Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Apa pentingnya mengidentifikasi paradigma, ini bukan hanya mengelompokkan permasalahan namun membawa penajaman pada fokus kenyataan bahwa situasi ini betul-betul mempertentangkan antara dua nilai-nilai inti kebajikan yang sama-sama penting.
Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut?
Kebenaran lawan kesetiaan
Kebenarannya adalah sebagai guru saya harus memberikan penilaian sesuai dengan prinsip dan asas penilaian, sesuai dengan bukti-bukti yang ada
Kesetiaannya adalah sebagai seorang guru, saya haruslah hormat dan setia kepada kepala sekolah yang merupakan pucuk pimpinan di sekolah
Beberapa kasus yang akan disikusikan di LMS tersedua pada tautan ini
mbk rina..i miss u...from lombok..
BalasHapusmksh bu
BalasHapusmakasih bu,terus berkarya
BalasHapus