Pengantar
Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak (CGP)
Mari kita lebih mendalam mengenal konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD) dengan menyimak beberapa video menarik tentang, kondisi Pendidikan pada zaman kolonial, perjalanan pemikiran Ki Hadjar Dewantara sejak pembentukan Perguruan Taman Siswa hingga pemikiran-pemikiran KHD tentang bagaimana menjadi manusia merdeka. Anda juga akan lebih jauh memahami 2 (dua) tulisan KHD untuk membangun pemikiran reflektif-kritis Anda. 2 Tulisan kHD tersebut tentang dasar-dasar pendidikan dan metode montessori.
Setelah menyimak video dan membaca 2 (dua) tulisan KHD,
Andan membuat sebuah rekaman audio berdurasi 1 hingga 3 menit (maksimum 3
menit) yang memberikan ilustrasi diriAnda sebagai
“Pembelajar Merdeka” yang dapat menginternalisasi semboyan “Ing Ngarso Sung
Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”.
Berikut adalah rekaman yang saya buat. Rekaman ini dibuat dengan beberapa pengulangan karena durasi. Script yang saya buat melebihi durasi :(
Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Bapak/Ibu CGP, mengawali refleksi filosifis Pendidikan Indonesia, Anda diminta untuk menyimak video "Pendidikan Zaman Kolonial" di bawah ini. Bapak/Ibu CGP dapat melihat perjalanan Pendidikan Indonesia sebelum kemerdekaan dan peran sekolah Taman Siswa sejak pendiriannya di tahun 1922.
Selanjutnya, silahkan jawablah pertanyaan panduan berikut sebagai refleksi diri terhadap perjalanan Pendidikan Indonesia sebelum Kemerdekaan dan membandingkannya dengan kondisi pendidikan saat ini pada konteks sekolah Anda.
- Bagian mana yang paling menarik? Mengapa?
- Apa tujuan pendidikan yang dapat dilihat dari video ini pada zaman Kolonial?
- Apa persamaan dan perbedaan antara situasi Pendidikan jaman Kolonial dan situasi Pendidikan Indonesia saat ini?
Menurut saya, Bagian yang paling menarik dari video tersebut adalah siswa yang tampak sangat serius dan semangat belajar walaupun dengan fasilitas yang sederhana.
Tujuan pendidikan yang dapat dilihat
dari video ini pada zaman kolonial adalah untuk memenuhi kebutuhan Bangsa
Belanda di Indonesia yakni sebagai alat untuk mencetak tenaga kerja murah atau
pegawai rendahan yang sangat diperlukan perusahaan Belanda
Persamaannya
adalah sama-sama belajar di kelas, siswa duduk di meja, guru
menerangkan atau berkeliling di dalam kelas, siswa yang serius dan bersemangat
belajar, siswa mengenakan pakaian yang seragam dan memiliki tradisi salim juga
dengan guru.mengajaran calistung
sedangkan zaman sekarang sesuai dengan kurikulum.
Perbedaannya
adalah sebagai berikut Pada zaman
kolonial, pendidikan hanya untuk golongan tertentu saja, siswa diajarkan
calistung, kebanyakan siswa laki-laki, bertujuan untuk mencetak tenaga kerja murah
dan sumber belajar terbatas. Saat ini,
pendidikan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia, siswa diajarkan banyak hal,
kesetraan gender, dan sumber belajar yang tidak terbatas.
Pada bagian ini terdapat pula video tentang kerangka pemikiran KHD
** Saya menyimak dan menuliskan beberapa point penting yang disampaikan. Ternyata dengan menuliskan poin-poin penting tersebut lumayan membantu dalam pengerjaan tugas-tugas berikutnya. Karena saya tida perlu membuka laptop lagi untuk membuat tugas. Cukup lihat catatan, buat kerangka berpikir, setelah duo krucil "anteng" baru eksekusi di laptop. Begitu pula untuk materi yang lainnya. Saya menuliskan poin-poin pentingnya terlebih dahulu. Rasanya lebih melekat di kepala kalau saya menulisnya.
**Awalnya saya pikir tugasnya hanya membuat rekaman audio dan menjawab pertanyaan terkait potret pendidikan di zaman kolonial, ternyata, CGP diminta untuk menanggapi setiap materi yang ada. Berikut saya lampirkan tanggapan saya.
Tanggapan Reflektif
Kritis
Bapak/Ibu
Calon Guru Penggerak, setelah Anda menonton dan menyimak video penjelasan
Filosofis Pendidikan KHD serta membaca tulisan KHD, Anda diminta
untuk mem berikan tanggapan refleksi kritis dalam
bentuk rekaman audio/video pendek dengan
menggunakan kamera telepon pintar Anda dengan durasi
2 menit hingga 3 menit (maksimum 4 menit) yang
memberikan ilustrasi diri Anda sebagai “Pembelajar Merdeka” yang dapat
menginternalisasi semboyan “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun
Karsa, Tut Wuri Handayani”.
Tanggapan
reflektif-kritis Anda sejatinya memberikan perspektif yang menguatkan
angan-angan Anda sebagai seorang pendidik dan pembelajar. Berikut ini
panduan pertanyaan yang dapat digunakan dalam membuat rekaman refleksi
kritis.
- Apakah intisari
pemikiran KH Dewantara tentang pendidikan?
- Ceritakan
proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran KH Dewantara?
- Apa yang akan
lakukan agar proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran KHD dapat
terwujud?
- Dari konsep pemikiran KHD tersebut, mana yang sudah Anda terapkan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar