Eksplorasi Konsep (1.1.a.4)

 Pengantar

Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak (CGP)

Mari kita lebih mendalam mengenal konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD) dengan menyimak beberapa video menarik tentang, kondisi Pendidikan pada zaman kolonial, perjalanan pemikiran Ki Hadjar Dewantara sejak pembentukan Perguruan Taman Siswa hingga pemikiran-pemikiran KHD tentang bagaimana menjadi manusia merdeka. Anda juga akan lebih jauh memahami 2 (dua) tulisan KHD untuk membangun pemikiran reflektif-kritis Anda. 2 Tulisan kHD tersebut tentang dasar-dasar pendidikan dan metode montessori.

Setelah menyimak video dan membaca 2 (dua) tulisan KHD, Andan membuat sebuah rekaman audio berdurasi 1 hingga 3 menit (maksimum 3 menit) yang memberikan ilustrasi diriAnda sebagai “Pembelajar Merdeka” yang dapat menginternalisasi semboyan “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”.

Berikut adalah rekaman yang saya buat. Rekaman ini dibuat dengan beberapa pengulangan karena durasi. Script yang saya buat melebihi durasi :(

Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini

Bapak/Ibu CGP, mengawali refleksi filosifis Pendidikan Indonesia, Anda diminta untuk menyimak video "Pendidikan Zaman Kolonial" di bawah ini. Bapak/Ibu CGP dapat melihat perjalanan Pendidikan Indonesia sebelum kemerdekaan dan peran sekolah Taman Siswa sejak pendiriannya di tahun 1922. 

Selanjutnya, silahkan jawablah pertanyaan panduan berikut sebagai refleksi diri terhadap perjalanan Pendidikan Indonesia sebelum Kemerdekaan dan membandingkannya dengan kondisi pendidikan saat ini pada konteks sekolah Anda. 

  1. Bagian mana yang paling menarik? Mengapa?
  2. Apa tujuan pendidikan yang dapat dilihat dari video ini pada zaman Kolonial?
  3. Apa persamaan dan perbedaan antara situasi Pendidikan jaman Kolonial dan situasi Pendidikan Indonesia saat ini?

Menurut saya, Bagian yang paling menarik dari video tersebut adalah siswa yang tampak sangat serius dan semangat belajar walaupun dengan fasilitas yang sederhana.

 Tujuan pendidikan yang dapat dilihat dari video ini pada zaman kolonial adalah untuk memenuhi kebutuhan Bangsa Belanda di Indonesia yakni sebagai alat untuk mencetak tenaga kerja murah atau pegawai rendahan yang sangat diperlukan perusahaan Belanda

Persamaannya   adalah sama-sama belajar di kelas, siswa duduk di meja, guru menerangkan atau berkeliling di dalam kelas, siswa yang serius dan bersemangat belajar, siswa mengenakan pakaian yang seragam dan memiliki tradisi salim juga dengan guru.mengajaran calistung  sedangkan zaman sekarang sesuai dengan kurikulum.

Perbedaannya  adalah sebagai berikut Pada zaman kolonial, pendidikan hanya untuk golongan tertentu saja, siswa diajarkan calistung,  kebanyakan siswa laki-laki,  bertujuan untuk mencetak tenaga kerja murah dan  sumber belajar terbatas. Saat ini, pendidikan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia, siswa diajarkan banyak hal, kesetraan gender, dan sumber belajar yang  tidak terbatas.

Pada bagian ini terdapat pula video tentang kerangka pemikiran KHD


** Saya menyimak dan menuliskan beberapa point penting yang disampaikan. Ternyata dengan menuliskan poin-poin penting tersebut lumayan membantu dalam pengerjaan tugas-tugas berikutnya. Karena saya tida perlu membuka laptop lagi untuk membuat tugas. Cukup lihat catatan, buat kerangka berpikir, setelah duo krucil "anteng" baru eksekusi di laptop. Begitu pula untuk materi yang lainnya. Saya menuliskan poin-poin pentingnya terlebih dahulu. Rasanya lebih melekat di kepala kalau saya menulisnya.

**Awalnya saya pikir tugasnya hanya membuat rekaman audio dan menjawab pertanyaan terkait potret pendidikan di zaman kolonial, ternyata, CGP diminta untuk menanggapi setiap materi yang ada. Berikut saya lampirkan tanggapan saya.


Tanggapan Reflektif Kritis

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, setelah Anda menonton dan menyimak video penjelasan Filosofis Pendidikan KHD serta membaca tulisan KHD, Anda diminta untuk mem berikan tanggapan refleksi kritis dalam bentuk rekaman audio/video pendek dengan menggunakan kamera telepon pintar Anda dengan durasi 2 menit hingga 3 menit (maksimum 4 menit) yang memberikan ilustrasi diri Anda sebagai “Pembelajar Merdeka” yang dapat menginternalisasi semboyan  “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”.

Tanggapan reflektif-kritis Anda sejatinya memberikan perspektif yang menguatkan angan-angan Anda sebagai seorang pendidik dan pembelajar. Berikut ini panduan pertanyaan yang dapat digunakan dalam membuat rekaman refleksi kritis. 

  1. Apakah intisari pemikiran KH Dewantara tentang pendidikan?  
  2. Ceritakan proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran KH Dewantara?
  3. Apa yang akan lakukan agar proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran KHD dapat terwujud?
  4. Dari konsep pemikiran KHD tersebut, mana yang sudah Anda terapkan?
Tanggapan refleksi kritis yang saya buat, dapat disimak disini. Mohon maaf masih kacau balau. Karena ini pertama kalinya bagi saya membuat video seperti ini :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar