Ruang Kolaborasi (1.1.a.5)

 


Hasil Diskusi Kelompok A (NATAMAWAWIJA)

Ni Wayan Rina Lestari, Ni Wayan Somawati, Kd. Dwija Negara


1.   Apa hal-hal positif yang telah anda pelajari dari pemikiran KHD yang juga anda lihat pada budaya di daerah Anda?

Hasil Diskusi:

Hal positif yang dipelajari dari konsep KHD yang juga anda lihat pada budaya di daerah kami antara lain:

1. Nilai etika dan sopan santun yang berkenaan dengan tutur kata yang baik dan bertindak yang baik sebagai wujud dari hubungan harmonis antara manusia atau warga sekolah.

2. Kegiatan Menyama Braya yang memiliki nilai gotong-royong dalam segala hal, baik dalam bidang kegiatan religius maupun berkolaborasi dalam menjaga lingkungan sekitar secara bersama-sama.

Kedua hal ini merupakan perwujudan dari konsep Tri Hita Karana yang ada di Bali yang memiliki makna hubungan harmonis antar manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia, serta hubungan manusia dengan alam/lingkungan. Melalui nilai budaya Tri Hita Karana akan membawa anak didik memiliki Laku yang mencerminkan nilai Tri Kaya Parisuda yaitu pikiran yang baik dan benar, tutur kata yang baik dan benar serta perbuatan yang baik dan benar. Hal ini sangat relevan dengan konsep pendidikan KHD yang pada muaranya membangun Budi Pekerti anak yang tercermin dalam konsep Tri Kaya Parisudha melalui proses yang holistik dan seimbang yang tercermin dalam konsep Tri Hita Karana.

2.   Sepakati satu hal positif dari pemikiran KHD yang akan diterapkan di kelas/ sekolah Anda?

Hasil Diskusi:

Hal positif dari pemikiran KHD yang akan diterapkan di kelas adalah nilai-nilai Budi Pekerti yang luhur seperti tutur bahasa dan tingkah laku yang mencerminkan profil pelajar Pancasila.

 3.   Pilih satu ‘Profil Pelajar Pancasila’ dalam mengembangkan kerangka ‘Merdeka Belajar’

      Hasil Diskusi:

Dari hasil diskusi kami, Profil Pelajar Pancasila  yang ingin dikembangkan yaitu kreatif.

 4.  Identifikasi sumber daya dan potensi (minimal 3 potensi) yang dimiliki oleh sekolah dan kelas Anda yang mendukung ‘Merdeka Belajar’

Hasil Diskusi:

Menurut kami, potensi yang dimiliki sekolah atau kelas yg mendukung merdeka belajar antara lain adalah latar belakang warga sekolah yang heterogen, nilai-nilai budaya masyarakat yang masih kental, lingkungan sekolah yang menyenangkan, sarana prasarana yang mendukung pembelajaran, serta warga sekolah dan orang tua siswa yang mendukung program sekolah.

 

5.   Alur kerangka ‘Merdeka Belajar’ adalah sebagai berikut:

-     Tujuan Utama                    : ‘Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila’

-     Profil Pelajar Pancasila    :  Kreatif

-     Kompetensi Pelajar Pancasila     : Menghasilkan gagasan yang original dan menghasilkan karya

-     Indikator Ketercapaian   : Siswa dapat membuat karya yang original 

      Elaborasi hingga pelaksanaan konkret di sekolah dan kelas Anda:

Untuk tercapainya Profil Pelajar Pancasila yang kami sepakati yakni kreatif, yang akan kami lakukan adalah merancang pembelajaran yang dapat membangun dan menumbuhkan kreatifitas siswa secara mandiri sesuai dengan potensinya yakni melalui penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran.

Mengapa kami memilih Kreatif dalam nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila karena kami menyadari bahwa untuk menjawab tuntutan zaman diperlukan kreativitas dari seorang anak sesuai dengan tuntutan era 4.0 saat ini. Kreativitas juga diperluan untuk bertahan di tengah di pandemi (kreatif menemukan solusi di setiap permasalahan). Dengan demikian akan tercipta pendidikan yang mampu mempersiapkan anak dengan kecakapan global dalam menjawab segala permasalahan yang berkaitan dengan kodrat zaman yang dinamis, sesuai dengan kodrat alamnya dengan mengedepankan keseimbangan cipta, rasa, karsa dan raga.

 

Untuk mencapai hal tersebut, langkah yang dilakukan dengan merancang pembelajaran yang berbasis proyek. Dengan pembelajaran berbasis proyek ini maka siswa dapat memadukan antara perpaduan Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor) melalui proses yang melibatkan raga. Dalam hal ini, guru memberikan tuntunan kepada siswa dengan menerapkan prinsip ing ngarso sung tulodo dengan memberikan contoh proyek ataupun contoh gagasan sebagai pemantik kreativitas siswa, ing madya mangun karso melalui proses membimbing dan memonitoring perkembangan proyek siswa untuk menghasilkan karya, serta tut wuri handayani dimana guru memotivasi untuk mengembangkan proyek sebagai bentuk dorongan bagi siswa serta memberikan umpan balik/saran yang membangun.

 Untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya membutuhkan peran serta berbagai pihak sehingga ekosistem belajar yang merdeka dapat terwujud. Adapun pihak yang berperan dalam kerangka filosofis merdeka belajar yang kami buat adalah sebagai berikut.

1.  Guru: dalam hal ini tentunya guru memiliki peran sebagai perancang dan penuntun dalam kegiatan pembelajaran, termasuk memberikan pengukuran dari hasil proses pembelajaran.

2.  Siswa: dalam hai ini siswa sebagai subjek dari apa yang akan diterapkan dan akan berkolaborasi dengan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.

3.  Kepala Seolah : peran kepala sekolah dalam hal ini salah satunya adalah memberikan diukungan sarana dan prasarana.

4.  Org tua/masyarakat/lingkungan : dalam hal ini memiliki peran sebagai sumber belajar dan lingkungan belajar yang kontekstual.

5.  Komite : dalam hal ini memiliki peran sebagai pengayom program.

Kegiatan ini dilaksankan pada tanggal 19 dan 20 Agustus 2021 secara daring. Hasil diskusi kelompok kami dapat diunduh disini dan slide presentasinya dapat diunduh disini.

** Kegiatan ini sangat seru bagi saya karena bisa berdiskusi dengan rean-rekan CGP. Kami dapat menggali banyak budaya dan kearifan lokal yang kami punya yang terkait dengan pemikiran KHD.


Di LMS, penampakan bagian ruang kolaborasi seperti di bawah ini :)

Durasi :  2 JP (90 menit)
Moda: Mandiri

Tujuan Pembelajaran Khusus:  Peserta mampu mendesain kerangka pembelajaran yang sesuai dengan pemikiran KHD.

Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak (CGP)

Ruang Kolaborasi memberikan ruang perjumpaan bagi Anda untuk bekerja sama dalam mengembangkan sebuah sebuah kerangka pembelajaran sesuai dengan pemikiran KHD yang dapat diimplementasikan pada konteks lokal (budaya) daerah asal Anda. Desain kerangka pembelajaran yang kontekstual menjadi sebuah langkah awal perubahan dan transformasi diri untuk membuat perubahan yang konkret di kelas dan sekolah Anda.

Anda bekerja dalam kelompok yang terdiri dari 5 orang. Hasil desain kerangka pembelajaran yang sesuai dengan pemikiran KHDl akan dipresentasikan di ruang diskusi virtual untuk mendapatkan tanggapan dan pertanyaan dari rekan-rekan Anda dan Instruktur.

Instruksi penugasan kelompok

  1. Anda bekerja dalam kelompok yang terdiri dari 5 orang.
  2. Masing-masing kelompok mendiskusikan tentang:
    • Apa hal-hal positif yang telah anda pelajari dari pemikiran KHD yang juga anda lihat pada budaya di daerah Anda?
    • Sepakati satu hal positif dari pemikiran KHD yang akan diterapkan di kelas/ sekolah Anda?
  3. Hasil kerangka pembelajaran sesuai dengan pemikiran KHD dikirimkan pada kegiatan ini, dan akan dipresentasikan pada pertemuan tatap muka virtual (web Meeting).

1.1.a.5.1 Instruksi penugasan kerja kelompok

    1. Pilih satu ‘Profil Pelajar Pancasila’ dalam mengembangkan kerangka ‘Merdeka Belajar’
    2. Identifikasi sumber daya dan potensi (minimal 3 potensi) yang dimiliki oleh sekolah dan kelas Anda yang mendukung ‘Merdeka Belajar’,
    3. Alur kerangka ‘Merdeka Belajar’ adalah sebagai berikut:
      • Tujuan Utama: ‘Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila’
      • Profil Pelajar Pancasila:__________(tuliskan profil pilihan kelompok)
      • Kompetensi Pelajar Pancasila: __________ (tuliskan kompetensi yang diharapkan dari Profil Pelajar Pancasila yang dipilih kelompok)
      • Indikator Ketercapaian: ____________________
      • Elaborasi hingga pelaksanaan konkret di sekolah dan kelas Anda:
      • Apa yang akan dilakukan untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila yang dipilih?
      • Mengapa memilih Profil Pelajar Pancasila yang dipilih?
      • Bagaimana mencapai Profil Pelajar Pancasila yang dipilih?
      • Siapakah para pihak yang terlibat dan bagaimana peran mereka?
    4. Buatlah desain kerangka filosofis ‘Merdeka Belajar’ sesuai dengan kesepakatan kelompok. Desain dapat berupa infografis, poster, animasi, presentasi dll. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar