Refleksi terbimbing Modul 3.1

 Durasi:    2 JP 

Moda: Mandiri

Tujuan Pembelajaran Khusus:  CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.

Pertanyaan pemantik untuk sesi pembelajaran ini:

Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.

Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~


Panduan Refleksi Terbimbing

Pada hari dan waktu yang ditentukan, Anda akan melakukan refleksi dari perjalanan belajar Anda di modul ini. Refleksi dilakukan secara mandiri pada LMS. Fasilitator akan memberikan tanggapan terhadap refleksi masing-masing. Refleksi tersebut meliputi pengetahuan baru, keterampilan baru, wawasan baru, kesadaran baru yang Anda dapatkan dari proses pembelajaran di kelas, latihan membuat keputusan, kegiatan berbagi/sharing, diskusi kelompok, dan lain-lain

1.      Bagaimana/sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

            Setelah melewati alur eksplorasi konsep dan ruang kolaborasi, saya mulai memahami sedikit tentang materi tersebut. Awalnya sangat sulit bagi saya untuk membedakan antara dilema etika dan bujukan moral, tetapi setelah mempelajari beberapa kasus yang diberikan, dan berdiskusi bersam Bapak fasilitator dan teman-teman di LMS ataupun ruang kolaborasi, saya merasa lumayan tercerahkan. Hal-hal menarik yang menurut saya di luar dugaan disini adalah adanya investigasi opsi trilema dalam 9 langkah pengambilan keputusan. Langkah ke 7 ini menurut saya adalah langkah yang plaing merdeka di antara ke-9 langkah yang ada. Kami diberikan kebebasan untuk mencari opsi-opsi di luar pilihan yang ada dalam rangka berkompromi dengan situasi yang ada. Setelah kami mencari kasus dan menerapkannya, ternyata pada langkah ke 7 ini muncul penyelesaian yang tak terpikir sebelumnya.

           

2.      Tuliskan pengalaman Anda dalam menggunakan ketiga materi tersebut dalam proses Anda mengambil keputusan dalam situasi dilema etika yang Anda hadapi selama ini.  Anda dapat juga menulis tentang sebuah situasi dilema etika yang dihadapi oleh orang lain serta keputusan yang diambil. Berilah ulasan berdasarkan 3 materi yang telah Anda pelajari di modul ini.

 

Ada sebuah situasi dilema etika yang saya alami  baru-baru ini dan saya mencoba untuk menerapkan apa yang sudah saya pelajari pada modul tersebut. Situasinya kurang lebih sebagai berikut. 

Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa Bali di SMA N 1 Banjarangkan, Panitia Lomba (Guru Mata Pelajaran Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia) mengadakan beberapa perlombaan yang mewajibkan setiap kelas untuk mengirimkan perwakilannya. Sampai batas waktu pendaftaran yang telah ditentukan, kelas perwalian saya, kelas XII MIA 1 belum ada satupun yang mendaftar. Panitia lomba menegur saya sebagi wali di kelas tersebut. Sayapun memotivasi siswa melalui WAG kelas, namun tidak ada yang merespon. Saya japri ketua kelas untuk mengkonfirmasi hal tersebut. Ketua kelas mengatakan bahwa teman-temannya tidak ada yang mau mewakili lomba. Sebagai wali kelas apa yang harus saya lakukan?

 

Saya akan mencoba menemukan jawabannya dengan menerapkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan sebagai berikut

a.       Paradigma yang digunakan : Kebenaran dalam kasihan. Adalah benar jika saya “sedikit” memaksa siswa untuk berpartisipasi karena ini adalah kegiatan yang harus diikuti, selain itu tujuannya sangat mulai yakni melestarikan Bulan Bahasa Bali. Namun, kasihan juga kalau siswa dipaksa, mereka akan tertekan, dan tidak nyaman saat lomba.

b.      Prinsip mana yang mendasari : Berpikir berbasis peraturan, sebab aturannya semua kelas harus mengikuti  lomba tersebut.

c.       9 Langkah pengambilan keputusan

1)      Mengenali Nilai-Nilai yang saling bertentangan : Adalah benar jika saya “sedikit” memaksa siswa untuk berpartisipasi karena ini adalah kegiatan yang harus diikuti, selain itu tujuannya sangat mulai yakni melestarikan Bulan Bahasa Bali. Namun, kasihan juga kalau siswa dipaksa, mereka akan tertekan, dan tidak nyaman saat lomba.

2)       Menentukan siapa yang terlibat : Wali Kelas, Siswa, Panitia Lomba (Guru Mata Pelajaran Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia)

3)      Kumpulkan fakta yang relevan : Siswa Kelas XII MIA 1 tidak ada yang mau berpartisipasi dalam lomba Bulan Bahasa Bali, Wali kelas sudah melakukan pendekatan melalui WAG kelas tetapi tidak direspon

4)      Pengujian benar atau salah : Tidak ada pelanggaran hukum (uji legal), Tidak ada pelanggaran kode etik profesi (uji regulasi), rasanya salah seorang siswa harus mau ditunjuk supaya ada yang mewakili kelas (uji intuisi), jika keputusan saya dipublikasikan di media cetak atau diviralkan di media sosial saya akan ‘biasa-biasa’ saja sebab apa yang saya lakukan bertujuan untuk kepentingan bersama. Kalau bukan ita yang melestarikan Bahasa Bali, Bahasa Ibu kita di Bali, siapa lagi? (uji publikasi), dan sayapun yakin panutan saya akan mengambil keputusan yang sama (uji panutan).

5)      Pengujian paradigma benar lawan benar : Adalah benar jika saya “sedikit” memaksa siswa untuk berpartisipasi karena ini adalah kegiatan yang harus diikuti, selain itu tujuannya sangat mulai yakni melestarikan Bulan Bahasa Bali. Namun, kasihan juga kalau siswa dipaksa, mereka akan tertekan, dan tidak nyaman saat lomba.

6)      Melakukan prinsip resolusi dengan berpikir berbasis peraturan. Sebab aturannya semua kelas harus mengikuti  lomba tersebut.

7)      Investigasi Opsi Trilema ; baru terpikir oleh saya untuk meminta pendapat guru Bahasa Bali dalam penunjukan siswa yang mengikuti lomba

8)      Buat keputusan : meminta rekomendasi dari Guru Bahasa Bali untuk memilih siswa yang berpotensi mengikuti lomba, lalu menghubungi siswa yang dimaksud secara pribadi

9)      Refleksikan : keputusan yang saya ambil ini dapat dipertanggungjawabkan dan telah berdasar pada nilai-nilai kebajikan universal

3.      Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi moral dilema? Kalau pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini, saya pernah menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi moral dilema. Perbedaannya, proses yang saya lakukan tidaklah runtut dan cenderung mengikuti hati nurani saya, tanpa melakukan pengujian benar atau salah, melakukan investigasi opsi trilema dan tidak merefleksikan kembali keputusan yang telah dibuat.

4.      Bagaimana dampak mempelajari materi ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini saya hanya mendasarkan pada hati nurani dan nilai-nilai kebenaran pada saat mengambil keputusan. Setelah mempelajari modul ini, proses pengambilan keputusan yang saya lakukan menjadi lebih terorganisis, terstruktur, dan terpola dengan rapi. Ada langkah-langkah yang harus dilewati, ada banyak uji yang harus dilakuan dan perlu juga dicermati opsi di luar pilihan yang ada. Tak lupa, langah terakhir adalah merefleksikan kembali keputusan yang diambil agar benar-benar sesuai dengan nilai kebajikan universal sehingga dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.

5.      Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran?

Topik pada modul ini sangat penting untuk dipelajari baik sebagai individu ataupun sebagai pemimpin pembelajaran. Ada kata bijak yang mengatakan bahwa hidup adalah pilihan. Artinya dalam setiap tarikan dan hembusan nafas tentunya kita akan dihadapkan pada berbagai pilihan. 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan keputusan tentunya sangat diperlukan untuk menentukan pilihan. Terlebih sebagai pemimpin pembelajaran. Situasi di dalam kelas sering kali tak terduga bahkan di luar rencana dan menuntut guru untuk segera mengambil keputusan. Itulah mengapa materi ini sangat penting.

6.      Apa yang Anda bisa lakukan untuk membuat dampak/perbedaan di lingkungan Anda setelah Anda mempelajari modul ini?

Hal yang bisa saya lakukan untuk membuat dampak/perbedaan di lingkungan saya setelah mempelajari kasus ini adalah mencoba untuk menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah dalam setiap proses pengambilan keputusan yang saya lakukan.

7.      Selain konsep-konsep tersebut, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran?

Pengalaman. Seperti kita ketahui bersama, pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan. Oleh karen aitu lebih bijak rasanya jika dalam modul ini diberikan satu contoh penyelesaian kasus berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan keputusan.

8.      Adakah nilai-nilai kebajikan yang ditanamkan oleh orangtua anda atau bahkan kakek nenek buyut Anda yang menjadi karakter khas suku atau masyarakat dimana Anda tinggal? Bagaimana Anda sebagai seorang guru akan menggunakannya untuk membantu Anda dalam pengambilan keputusan?

Ada banyak nilai-nilai kebajikan yang ditanamkan oleh orang tua bahkan kakek saya yang menjadi karakter khas suku atau masyarakat di tempat saya tinggal adalah Tri Hita Karana.  Pada hakikatnya Tri Hita Karana mengandung pengertian tiga penyebab kesejahteraan itu bersumber pada keharmonisan hubungan antara: manusia dengan Tuhannya, manusia dengan alam lingkungannya, dan manusia dengan sesamanya. Sebagai guru saya akan menjadikan 3 hal tersebut sebagai dasar, dimana setiap keputusan yang saya ambil hendaknya tidak sampai merusak hubungan manusia dengan Tuhannya, manusia dengan alam lingkungannya, dan manusia dengan sesamanya.

Ni Wayan Rina Lestari

CGP Kabupaten Klungkung

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar