Video tersebut merupakan video pembuka webinar kali ini. Narasumber pada kegiatan ini adalah guru Taman Siswa (Ki Priyo Dwiarso) dan IbuAfria Susana (siswa di Taman siswa yang sekarang menjadi Kepala Sekolah) dengan dipandu Bapak Simon
Isi webinar kali ini antara lain :
- Sharing pengalaman dari Ibu Afria sebagai siswa di Taman Siswa dimana saat bersekolah itu istirahatnya 2x, siswa boleh membawa mainan ke sekolah, dan guru pun ikut bermain
- Tidak ada hukuman fisik di sekolah, hukuman hendaknya menyadarkan akan resiko kesalahannya sehingga bisa memperbaiki diri sendiri (self correct). Kesadaran pada siswa dibangkitkan melaui dialog. Cara ini juga termasuk dalam sistem Among.
- Salam dan bahagia itu artinya selamat raganya, bahagia batinnya. Merupakan salam di Taman Siswa
- Taman siswa menerapkan asas kekeluargaan dengan mengoptimalkan tri pusat pendidikan
- Merdeka belajar itu, bukan berarti bebas lepas, tetapi dibatasi self dicipline yang tidak mengganggu orang lain karena pendidikan itu mengutamakan kemanusiaan.
- Memuliakan anak itu berarti menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran
- Asal usul kata memuliakan itu dari kehidupan KHD yang meninggalkan anaknya di luar rumah agar dapat merampungkan tulisannya sampai anaknya sakit akibat kedinginan di luar
- Di taman siswa, hubungan ortu dan pengajar sangat harmonis. Jam pulang sekolah, ortu duduk di selasar, kemudian ngobrol dengan guru. Ortu sampai hafal nama guru. Guru juga sering berkunjung ke rumah siswa.
- Dimanapun adalah sekolah, siapapun adalah guru
- Pembelajaran harus seimbang cipta rasa dan karsa. Kalau dominan di cipta, maka siswa akan menjadi pemimpi. Kalau berfokus di rasa, maka sisw aakan baperan, kalau terlalu banyak di karsa, maka siswa akan mudah diperdaya. Oleh karena itu kita harus bekerja cerdas, bekerja ikhlas, dan bekerja keras.
- Siswa adalah teman belajar guru
- Bagaimana memberi disiplin positif ? dengan pembinaan yang menyadarkan resiko, self correct, dan tidak berpihak
- Bagaimana menerapakan sekolah sebagai tempat bermain pada siswa SMP atau SMA yang sudah tertarik dengan gadget? Membangun kesepakatan
- Bagaimana struktur kurikulum agar siswa dapat bermain? mengadakan kemah budi pekerti hari sabtu dan minggu contohnya. atau menggambar peta di tanah berpasir.
Di LMS, Petunjuk kegiatan ini dipaparkan sebagai berikut.
Durasi : 2 JP (90 menit)
Moda: Konferensi – Tanya Jawab
Tujuan Pembelajaran
Khusus: Peserta mampu memahami
‘Pemikiran Ki Hadjar Dewantara’ dalam Konferensi yang difasilitasi oleh
Perguruan Taman Siswa dan sekolah lain yang sudah menerapkan.
Bapak dan Ibu Calon
Guru Penggerak (CGP)
Pada pertemuan
pertama, Anda telah menyimak video tentang konsep Filosofi Pendidikan Ki Hadjar
Dewantara. Pada kegiatan ini, Anda akan mendengarkan langsung
paparan konsep Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara oleh Persatuan Perguruan
Taman siswa. Selain itu, akan ada kepala dari sekolah lain yang sudah
menerapkan Merdeka Belajar yang akan berbagi praktik baiknya. Diharapkan
konferensi ini dapat memberikan perspektif baru terhadap konsep Pendidikan KHD
yang telah Anda miliki.
Instruksi Penugasan
- Anda menyimak hal-hal
baru yang disampaikan oleh Majelis Luhur Perguruan Taman siswa dan praktek
baik dari sekolah lain yang sudah menerapkan pemikiran filosofis
KHD yang belum tersampaikan selama mempelajari Filosofi Pendidikan KHD
oleh Instruktur dan Fasilitator,
- Anda membuat catatan-catatan
penting untuk memperdalam pemahaman Anda tentang
pemikiran-pemikiran KHD yang dapat dikontekstualkan pada kelas dan sekolah
Anda .
Setelah mengikuti
kegiatan Webinar,Anda dipersilakan untuk masuk ke dalam ruang kelas sesuai
dengan jenjang pendidikan yang Anda ampu (TK-SD, SMP, SMA, SMK).
Surat undangan webinar tersedia disini dan surat tugas tersedia disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar