Eksplorasi Konsep Modul 1.2

 Pada bagian ini, CGP diminta untuk mengomentari setiap materi dan menjawab soal pada forum diskusi tertulis.

Berikut ini adalah komentar dan jawaban beberapa tugas yang ada pada materi.

1.     Pengantar

 Baiklah, saya siap tergerak, belajar, dan bergerak. Semoga dilancarkan 😊

 2.     Pembentukan Nilai Diri

Sebagai guru saya memilih untuk memanfaatkan kesempatan menjadi teladan bagi siswa dan mengusahakannya dengan sadar. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan melestarikan nilai-nilai kebaikan di tengah masyarakat melalui siswa-siswa saya. Agar dapat tumbuh dengan baik, maka perlu dikembangkan lingkungan yang dapat menumbuhkan nilai-nilai kebaikan tersebut baik lingkungan fisik maupun psikis. Emosi merupakan bagian utama yang sifatnya psikis sehingga harus dipertimbangkan. Dengan kata lain, nilai dapat muncul jika ada yang menggerakkan, dan nilai dapat tumbuh jika berada di lingkungan yang tepat.

            Oleh karena itu, dalam menumbuhan nilai kebaikan pada diri siswa, guru hendaknya lebih dulu sadar bagaimana dirinya tergerak, kemudian memilih untuk bergerak dan akhirnya menggerakkan manusia yang lain.

3. Video diagram identitas gunung es yang menjelaskan konsep penumbuhan karakter

    Fenomena gunung es dapat menjelaskan tentang karakter dan tempat karakter bertumbuh. Ketika menjelaskan karakter, bagian yang muncul di permukaan (12%) merupakan karakter yang terlihat, dan sisanya yang di bawah permukaan berisi nilai-nilaiyang tersembunyi.

  Terkait dengan lingkungan tumbuhnya karakter, bagian yang muncul di permukaan menunjukkan lingkungan yang kasat mata dan bagian bawah menunjukan lingkungan tak kasat mata.

  Kedua lingkungan inilah yang eprlu dimaksimalkan pengaruhnya dalam menumbuhkan karakter melalui jalan pembiasaan dan pengkondisian. Ada 2 jalan utama pembiasaan dan pengkondisian dalam menumbuhan perilaku dan kebiasaan yang positif dan negatif yaitu keteladanan dan aturan yang harus dilakukan secara konsisten, agar efektivitas pengaruh lingukungan pada kotak hitam terus meningkat. Dalam hal ini, peran seorang guru yang dapat dimaksimalkan adalah sebagai teladan.

     Saya ada satu pertanyaan terkait video ini. Apakah selalu 12% prsentase karakter yang terlihat? Mungkinkah bisa  50%?

4.  Menonton Video eskalator kerja otak

     Berpikir lambat bukan berarti “lemot”. Berpikir rasional merupakan salah satu berpikir lambat yakni adalah kemampuan seseorang untuk menarik kesimpulan yang berdasar dan dapat dibenarkan atau didukung oleh data, aturan, dan logika.  Kemampuan seseorang berpikir relevan dan logis, didukung data tepercaya, serta dibenarkan oleh aturan yang berlaku. Berpkir rasional ini terlepas pada apapun yang dirasakan. Tak heran jiak berpikir ini dianalogikan dengan seseorang yang menaiki elevator yang sedang bergera turun. Perlu energi yang besar dan tidak bisa berhenti. Karena kalau kita berhenti bergerak, kita akan turun.

    Berpikir cepat sepertinya berkaitan dengan kesenangan yang selalu kita nikmati setiap saat. Tanpa melakukan apapun, sehingga tidak banyak melakukan perubahan dalam hidup.

    Kerja otak ini sangat penting untuk dipelajari, selain untuk mengetahui cara kerja otak sendiri juga mengenal cara kerja otak siswa sehingga dapat membantu mereka dalam proses pembelajaran. 

5. Profil pelajar pancasila

Profil pelajar pancasila mengingatkan saya kembali pada masa ketika saya SMP, dimana kegiatan MPLS bagi siswa baru disebut dengan Penataran P4. Penataran P4 memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman yang sama tentang Demokrasi Pancasila dan ditujukan untuk membentuk manusia Pancasila. Manusia Pancasila adalah manusia yang secara konsisten dan konsekuen mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Kegiatannya membahas sila-sila Pancasila beserta penerapannya dan diakhiri dengan Cerdas Cermat. Tujuan dan makna kegiatan Penataran ini kurang lebih sama dengan profil pelajar Pancasila. Perbedaannya hanya pada prosesnya. Penataran P4 hanya dilakuan pada awal tahun pelajaran kepada siswa baru, namun Profil Pelajar Pancasila terintegrasi dalam muatan pembelajaran. Jadi Nilai-nilai Pancasila diintergrasikan pada seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah. Namun masih ada pertanyaan pada benak saya, jika Sila Pancasila ada 5 butir, mengapa profil pelajar pancasila ada 6 dimensi?

6.     Tugas Profil pelajar pancasila

Profil pelajar pnacasila adalah kompetensi yang diharapkan dapat dimiliki oleh pelajar Indonesia yang terdiri dari 6 dimensi dimana keenam dimensi ini merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan serta diintegrasikan dalam setiap kegiatan pembelajaran sehingga diperlukan pendidik yang terampil dan berkompeten agar mampu berkontribusi secara aktif untuk mewujudkan profil tersebut

 7.    Peran Guru Penggerak

Guru Penggerak tidak hanya berfokus pada sebagai pemimpin pembelajaran, akan tetapi juga menggerakkan diri serta

lingkungan sekolah agar dapat mewujudkan sekolah yang berpihak pada

murid. Ada 5 peran guru penggerak yakni sebagai pemimpin pembelajaran, penggerak komunitas praktisi, coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, dan mewujudkan kepemimpinan murid.

 

4.     Kompetensi guru dan kepala sekolah

Model kepemimpinan sekolah meliputi pengembangan diri dan orang lain, kepemimpinan pembelajaran, kepemimpinan manajemen sekolah, dan kepemimpinan pengembangan sekolah. Semua kategori tersebut diukur dalam 4 jenjang kompetensi yakni Berkembang, Layak, Cakap, dan Mahir.

 

5.     Tugas C1

a.  Peran yang sejauh ini sering saya lakukan sebagai seorang guru adalah sebagai pemimpin pembelajaran. Bagi saya memimpin pembelajaran adalah tugas utama seorang guru. Dalam memimpin pembelajaran, saya merencanakan, melaksanakan, dan mengevalusi proses pembelajaran yang saya lakukan.

b.  Peran yang jarang saya lakukan adalah  penggerak komunitas pratisi. Hal ini karena terbatasnya pengetahuan dan kemampuan yang saya miliki. Saya merasa masih harus banyak belajar dan belajar.

c.  Pengalaman yang paling saya ingat adalah mendorong kolaborasi atntar guru. Di sekolah saya ada grup chat pada aplikasi WhatsApp khusus untuk kaum Ibu. Di awal pandemi, saya memberanikan diri untuk mengajak mereka bertemu secara daring melalui aplikasi google meet. Saya mengajak mereka berkolaborasi untuk menyusun perangkat pembelajaran. Sampai akhirnya tersusun sebuah draft yang akan diisi seuai dengan mata pelajaran masing-masing.

 

 

6.     Tanggapan reflektif

Setelah mempelajari proses penumbuhan karakter dan  cara kerja otak merupakan hal yang hendaknya dipahami dengan baik oleh guru dalam mengembangkan profil pelajar pancasila sebab, agar bisa menggerakkan, guru terlebih dahulu harus tahu bagaimana ia bisa tergerak kemudian bergerak. Setelah bisa menggerakkan, guru hendaknya memahami peran dan kompetensi yang harus dimilikinya. Mari ke tahap selanjutnya

 

7.     Nilai- nilai guru penggerak

Penting bagi seorang Guru Penggerak untuk bisa memahami dan menjiwai nilai-nilai dari seorang Guru Penggerak. Kelima nilai dari Guru Penggerak adalah: Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid. Kelima nilai ini saling mendukung dan hendaknya seimbang proposinya.

8.     Mandiri

Mandiri berarti dapat memotivasi diri untuk berubah dan beraksi menjadi manusia yang lebih baik lagi dan bertanggungjawab atas segala konsekuensi dari perubahan tersebut. Untuk menguatkan kemandirian tersebut, ada dua cara yang dapat dilakukan yakni menentukan tujuan dan merayakan keberhasilan dalam setiap pencapaian.

9.      Tugas Mandiri

1.     Kata kunci dari mandiri adalah kemerdekaan yang bertanggungjawab. Merdeka memilih cara dalam berubah menjadi manusia lebih lebih baik dan bertanggungjawab atas segala konsekuensi yang mengiringi perubahan yang dilakukan.

2.     Contohnya adalah guru penggerak selalu memotivasi diri untuk belajar, berkarya, dan berkreasi.

3.     Pengalaman saya terkait nilai mandiri ini adalah saya mengikuti berbagi diklat-diklat pembelajaran dalam rangka mengembangkan diri sebagai seorang guru tanpa harus menunggu ditunjuk atau ditugaskan oleh kepala sekolah.

 

10.            Reflektif

Dalam fisikarefleksi atau pemantulan adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari gelombang bila bertemu dengan bidang batas. Guru penggerak ibaratnya gelombang yang menuju suatu bidang batas yang dalam hal ini profil pelajar pancasila.  Dalam perjalanannya tentu banyak pengalaman baru. Pada suatu masa ketika mencapai bidang batas, maka akan ada peristiwa pengembalian sebagian atau seluruh gelombang yang dalam hal ini dianalogikan dengan evaluasi diri.

Mulat sarira, sekadi bebek nyiksikin bulu” begitulah ungkapan reflektif jika dipadankan dalam Bahasa Bali. Mulat sarira adalah refleksi diri. Sekadi bebek nyiksikin bulu  itu maksudnya seperti bebek membersihkan bulunya. Kita mungkin bisa meniru si bebek ini. Setelah mendapat pengalaman baru (bermain dan mencari makan di sawah) maka hendaknya kita melihat kembali pada diri kita.

 

 Apa saja yang sudah diperoleh selama ini. Jika ada hal yang baik, hendaknya dikembangkan. Jika ada hal yang kurang baik hendaknya kita melakukan aksi perbaikan (corrective action).

 

11.            Model 4P

Model refleksi 4P ini merupakan model refleksi yang seimbang karena selain mengungkapkan hal yang dialami atau dilalui, juga mengungkapkan perasaan. Bukankah rasa adalah hal yang paling berkesan dan mudah untuk diingat?

 

12.            Model 5M

Bagian model 5M yang menujukkan inti dari proses refleksi adalah Mengaitkan (relating). Saat kita mengaitkan sesuatu, tentunya melibatkan pengalaman dari masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Proses mengaitkan ini memerlukan pemahaman yang mendalam atas semua hal baru yang dialami/diperoleh.

 

13.             Tugas Reflektif

(1)            Kata kunci dari nilai reflektif adalah  bercermin dari keadaan diri, mengoreksi apa yang diri ini sudah lakukan, serta merenungkan apa yang akan diperbuat diri ini ke depannya untuk dapat bertumbuh dan berkembang.  (2) Contoh perilaku Guru Penggerak terkait nilai reflektif adalah melakukan refleksi pembelajaran. Refleksi adalah aktivitas pembelajaran berupa penilaian atau umpan balik peserta didik terhadap guru setelah mengikuti serangkaian proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Refleksi juga dapat diartikan sebagai aktivitas peserta didik yang berisi ungkapan perasaaan, pesan dan kesan atas pembelajaran yang telah diikuti. (3) Pengalaman saya yang terkait dengan nilai reflektif ini adalah saya selalu melakuan kegiatan refleksi pada bagian akhir pembelajaran. Pada kegiatan ini saya menanyakan bagaimana perasaan siswa, apa saja yang sudah dibahas bersama, dan pembelajaran seperti apa yang diinginkan selanjutnya. Selama pembelajaran daring, kegiatan refleksi ini difasilitasi padlet, google form, jamboard, linoit, dan lain sebagainya.

 

14.            Kolabaoratif

Guru penggerak yang kolaboratif berarti guru penggerak yang mampu bekerjasama untuk mencapai hasil yang diinginkan sekaligus melahirkan kepercayaan di antara pihak yang terkait. Kolaboratif bisa juga berarti partisipasi beberapa orang untuk bekerja sama mencapai hasil tertentu. Jadi, inti dari kolaborasi adalah kerja sama.  

 

15.            Tugas kolaboratif

(1)            Kata kunci dari kolaboratif adalah kerjasama, komunikasi  dan koordinasi. Seorang guru penggerak yang kolaboratif berarti mampu bekerjasama, berkomunikasi, dan berkoordinasi dengan semua pihak yang terlibat secara adil. (2) Contoh perilaku seorang guru penggerak yang kolaboratif   adalah berani bekerja sama dengan siapapun dalam upaya mencapai tujuan tanpa memandang jabatan dan lain sebagainya. (3) Pengalaman saya yang terkait dengan nilai kolaboratif tampak selama pembelajaran daring. Saat ada siswa yang kesulitan mengikuti PJJ, saya  mengkomunikasikannya dengan guru BK, kemudian kami berkolaborasi menyusun strategi pemecahan masalahnya. Akhirnya kamipun berkolaborasi dengan orang tua siswa sehingga masalah akhirnya dapat dipecahkan.   

16.            Inovatif

Sebelum berinovasi perlu dilakukan refleksi diri terlebih dahulu. Dibutuhkan kepekaan agar refleksi yang kita lakukan dapat memotivasi kita dalam berinovasi. Berinovasi berarti keluar dari zona nyaman. Dalam Fisika, zona nyaman ini identik dengan istilah kelembaman pada Hukum 1 Newton yakni kecenderungan untuk mempertahankan keadaannya. Jika ingin ‘keluar’ dari zona nyaman ini atau jika ingin berinovasi, maka harus ada gaya eksternal yang mempengaruhi. Gaya eksternal itulah motivasi dan refleksi.

 

17.            Tugas Inovatif

(1)            Kata kunci inovatif adalah belajar dan berefleksi. Agar menjadi inovatif  maka kita harus belajar. Apa yang kita pelajari? Refleksi kita. Saat mengalami sesuatu, tentu ada hal -hal yang harus diperbaiki atau diciptakan. Saat kita berhasil memperbaiki atau menemukan sesuatu, inilah inovasi.

(2)            Perilaku yang bisa dilakukan oleh guru penggerak terkait nilai inovatif adalah menggunakan variasi metode, pendekatan, media dan model pembelajaran agar suasana pembelajaran tidak monoton.

(3)            Dalam pembelajaran saya selalu berusaha menggunakan media yang bervariasi. Terlebih dalam PJJ sekarang ini. Untuk itu saya harus belajar banyak hal melalui diklat-diklat ataupun mengakses

sendiri informasi tentang media-media pembelajaran inovatif baik berupa kuis, slide presentasi, editing video, dan lain sebagainya.

18.             Berpihak Pada Murid

Mungkin yang dimaksud KHD dengan kata memuliakan atau menghamba pada siswa adalah berpihak pada siswa. Pembelajaran hendaknya berorientasi pada kebutuhan siswa. Bukan kebutuhan guru. Berpihak pada murid juga berarti berpusat pada siswa yakni pembelajaran yang memerdekakan tetapi tidak bebas lepas.

 

19.             Tugas Berpihak Pada Murid

(1)            Kata kunci berpihak pada murid adalah berpusat pada siswa dan memuliakan siswa. Maksudnya proses pembelajaran hendaknya  berorientasi pada kebutuhan siswa. Pengetahuan tidak lagi ditanamkan pada siswa tetapi ditemukan, diolah, dan dipilih oleh siswa.

(2)            Perilaku Guru penggerak terkait nilai berpihak pada murid adalah dengan mengadakan kesepakatan di awal pertemuan dan refleksi di akhir pertemuan. Kesepakatan dilakukan untuk menyepakati proses pembelajaran yang akan dilakukan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kesan dan pesan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

(3)            Pengalaman saya terkait nilai berpihak pada murid adalah saya membangun kesepakatan dengan siswa terkait dengan teknik penilaian. Misalnya, saat siswa presentasi. Saya menggali pendapat siswa terkait poin-poin apa saja yang ingin dinilai. Pendeknya, saya ingin siswa mengetahui bagaimana mereka akan dinilai. Dengan demikian akan tercipta suasana pembelajaran yang demokratis.

20.            Penutup

Saya mulai sadar bagaimana saya dapat tergerak, dan akhirnya memilih untuk bergerak dan semoga dapat menggerakkan manusia yang lain.

** Maafkan layout acakadulll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar