Strengths-based Paradigm as a Weapon of Change
Hanya perubahan yang abadi. Untuk menghadapi
atau melakukan perubahan, diperlukan senjata. Senjata dalam melakukan perubahan
adalah pendekatan atau paradigma. Selama ini, ketika ingin melakukan perubahan,
saya selalu fokus pada kekurangan dan kelemahan saya dan menitikberatkan pada
masalah apa yang terjadi serta apa yang salah dari proses yang telah dilalui.
Namun,
setelah membaca modul ini, saya mendapat "senjata" baru untuk
berubah. Senjata itu adalah paradigma Inkuiri Apresiatif (IA). IA mengajarkan saya untuk berusaha fokus pada kekuatan yang dimiliki. Dengan kata lain, IA adalah
paradigma berbasis kekuatan. IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti
positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan. Inti
positif ini merupakan potensi dan aset organisasi.
Dengan demikian, dalam implementasinya, IA dimulai dengan menggali hal-hal
positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki. Jadi, alih-alih
mencari-cari kekurangan atau kesalahan, lebih baik fokus pada kekuatan yang
kita miliki. Lebih baik mengupayakan agar kelemahan atau kekurangan menjadi
tidak relevan.
Sebagai salah satu model manajemen perubahan, IA
dapat diterapkan melalui tahapan BAGJA (Buat pertanyaan, Ambil
pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur
eksekusi). Tahap pertama, Buat Pertanyaan Utama. Di tahap ini, dirumuskan
pertanyaan sebagai penentu arah. Tahap kedua, Ambil Pelajaran. Pada
tahapan ini, dikumpulkan berbagai pengalaman positif yang telah dicapai dan
pelajaran yang dapat diambil dari hal-hal positif tersebut. Tahap ketiga, Gali
Mimpi. Pada tahapan ini, disusun narasi tentang kondisi ideal apa yang
diimpikan dan diharapkan terjadi di sekolah. Tahap ketiga, Jabarkan Rencana.
Di tahapan ini, dirumuskan rencana tindakan. Tahapan terakhir, Atur Eksekusi.
Di bagian ini, diputuskan langkah-langkah yang akan diambil, siapa yang akan
terlibat, bagaimana strateginya, dan aksi lainnya demi mewujudkan visi
perlahan-lahan. Itulah informasi utama yang saya peroleh dalam bacaan dan
video yang disajikan.
Informasi yang paling dapat membantu saya dalam peran sebagai guru penggerak adalah adanya beberapa contoh penerapan paradigma IA dalam melakukan perubahan. Misalnya, tahapan pendekatan IA di sekolah. Di sekolah, pendekatan IA dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal baik apa yang telah ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah lebih baik. Namun, perubahan yang positif dan konstruktif di sekolah tentunya membutuhkan waktu dan bersifat bertahap. Oleh karena itu, sebagai guru diharapkan terus berlatih mengelola diri sendiri sambil terus berupaya menggerakkan orang lain untuk menjalani proses perubahan menuju hal yang lebih baik.
Materi LMS pada bagian eksplorasi konsep ini tersedia disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar