DEMONSTRASI
KONTEKSTUAL PRAKTIK PENERAPAN SEGITIGA RESTITUSI
OLEH : NI
WAYAN RINA LESTARI
CGP
KABUPATEN KLUNGKUNG
Kasus 1
Pertemuan Tatap Muka untuk mata pelajaran
Fisika dimulai hari ini, Selasa, 12 Oktober 2021. Ibu Guru Rina menyampaikan
rekapitulasi pengumpulan tugas selama pembelajaran daring. Ada seorang siswa
yang tidak mengumpulkan semua tugas dan jarang mengikuti pembelajaran daring.
Namanya Leirista Putri Dewanti atau biasa dipanggil Puput. Terhadap situasi
ini, Ibu Guru Rina mencoba untuk mempraktikkan segitiga restitusi pada jam
istirahat dengan dialog sebagai berikut.
Guru :
Selamat pagi Puput, bagaimana kabarnya hari ini?
Puput :
Selamat pagi Ibu Guru, baik Ibu
Validasi tindakan yang salah
Guru : Ibu sudah melihat dan
mengoreksi beberapa tugas yang dikumpulkan secara online pada minggu-minggu
sebelumnya. Kebetulan hari kita PTM, maka Ibu bermaksud menanyakan tentang
tugas-tugas yang telah Puput buat. Ada kesulitan ya selama ini dalam
mengerjakan tugas selama pembelajaran daring? Karena Ibu lihat ini ada beberapa
tugas yang kosong, jadi Puput belum mengerjakan semua tugas yang diberikan.
Kenapa Pupt belum mengumpulkan semua tugas? Puput sudah tahu kan keyakinan
kelas kita, sebagai siswa kita hendaknya mengerjakan tugas yang diberikan?
Siswa : Iya Bu, saya sadar dan tahu akan
keyakinan kelas tersebut. Namun saya terkendala kuota Bu, kuota saya seret.
Tidak bisa untuk mengerjakan tugas. Saya juga kesulitan mengatur waktu karena
pelajaran lain juga banyak tugas dan saya juga harus membantu orang tua berjualan.
Guru : Berarti selama ini Puput tidak
mengerjakan tugas karena kendala teknis ya, bukan karena tidak paham dengan
materinya?
Siswa : Dengan materinya saya lumayan paham
Bu, karena saya berdiskusi dengan teman sekelas yang kebetulan tinggal dekat
rumah.
Guru : Di rumah kesibukannya apa saja
Puput?
Siswa : Saya harus membantu orang tua
jualan, kalau sorenya saya mengaji Bu.
Menstabilkan
Identitas
Guru : Ibu juga dulu pernah seperti
itu, saat Ibu jadi siswa Ibu sulit sekali mengatur waktu, terutama karena lebih
tertarik untuk melakukan hobi dibandingkan dengan mengerjakan tugas. Banyak
sekali godaannya dalam mengerjakan tugas, kalau Ibu dulu tergoda oleh novel,
komik, dan lain sebagainya. Kalau remaja sekarang mungkin tergoda oleh twitter,
fb, Ig, titktok, dan lain-lain. Jadi semua waktu terfokus untuk melakukan hobi.
Padahal sebenarnya semuanya bisa berjalan beriringan jika kita bisa mengatur
waktu dengan baik.
Menanyakan
Keyakinan
Guru : Lalu bagaimana Puput akan
memperbaiki masalah ini kedepannya?
Siswa : Saya akan mengusahakan
mengerjakan tugas sesegera mungkin, alau tidak punya kuota, saya akan buat dulu
di buku tugas, saat PTM, saya akan memanfaatkan wifi sekolah untuk
mengumpulkannya.
Guru : Kalau boleh Ibu sarankan, Puput bisa membuat
skala prioritas ya, agar manajemen waktu lebih mudah untuk dilakukan. Atau bisa
juga dengan memberi reward pada diri sendiri jiak sudah selesai
mengerjakan tugas. Supaya tambah semangat mengerjakan tugasnya. Misalnya,
setelah selesai mengerjakan ini, saya akan melakukan hobi saya. Puput apa
hobinya?
Siswa : Dancing Bu
Guru : Wah bagus sekali, jadi nanti
setelah buat tugas, bisa dancing. Rasanya tentu akan lebih plong
ketika kita melakukannya setelah semua tugas selesai. Baiklah Puput, selamat
berproses. Semoga kedepannya Puput bisa mengumpulkan tugas tepat waktu.
Terimakasih
Siswa : Baik Bu, terimakasih motivasinya
Kasus 2
Pada pertemuan pertama PTM, Anggun Nur Aini
memakai sepatu yang tidak sesuai dengan tata tertib sekolah. Sepatunya loreng
dan tali sepatunya berwarna putih. Terhadap situasi tersebut, Ibu Guru Rina
mencoba mempraktikkan segituga restitusi dengan dialog sebagai berikut.
Guru :
Selamat pagi Puput, bagaimana kabarnya hari ini?
Puput :
Selamat pagi Ibu Guru, baik Ibu
Validasi tindakan yang salah
Guru :
Anggun, Ibu lihat sepatu Anggun tidak sesuai dengan tata tertib sekolah
kita, apa Anggun tahu tata tertib sekolah kita tentang seragam sekolah?
Siswa : Iya Bu, sekolah mewajibkan
seluruh siswa memakai sepatu hitam dengan tali sepatu hitam
Guru : Kenapa Anggun memakai sepatu
loreng dan tali sepatunya berwarna putih?
Siswa :
Maaf Bu, kemaren saya kehujanan, sepatu saya basah.
Menstabilkan
Identitas
Guru : Ibu juga dulu saat sebaagai
siswa pernah seperti ini. Sepatu Ibu basah karena kehujanan juga, tetapi Ibu
berusaha pinjam sepatu teman kost.
Menanyakan
Keyakinan
Guru : Bagaimana Anggun akan
memperbaiki semua ini? Apakah Anggun bersedia untuk berubah?
Siswa :
Iya Bu, kalau sepatu saya basah lagi, saya akan meminjam punya teman,
kalau tidak bisa juga, saya akan melapor kepada bapak waka kesiswaan dan guru
yang mengajar di kelas, bahwa saya tidak bisa menggunakan sepatu hitam karena
sepatu saya basah.
Guru :
Baik, selamat berproses ya, semoga besok Anggun sudah menggunakan sepatu
yang sesuai dengan tata tertib sekolah. Terimakasih Anggun.
Siswa : Sama-sama Bu, terimakasih atas
motivasinya.
Link
video praktik penerapan segitiga restitusi https://youtu.be/vaHCAwbIjwk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar