Koneksi Antar Materi Modul 2.1 Pembelajaran berdiferenasiasi

 

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran untuk semua murid di kelas  yang berakar pada pemenuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut.

Dalam penerapannya saat pembelajaran di kelas, pembelajaran diferensiasi dapat diterapkan dengan tahapan sebagai berikut.

1.      Pemetaan kebutuhan belajar murid

Ada 3 aspek yang dapat dipertimbangkan dalam pemenuhan kebutuhan belajar murid yaitu kesiapan belajar, minat, serta profil belajar murid.

a.       Kesiapan belajar

Pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan kesiapan belajar ini bertujuan untuk memodifikasi tingkat kesulitan pada bahan pembelajaran sehingga dipastikan murid terpenuhi kebutuhan belajarnya. Aspek ini dapat ditinjau dari 6 perspektif kontinum yaitu (1) bersifat mendasar-transformatif (2) konkret-abstrak (3) sederhana-kompleks (4) terstruktur – open ended (5) tergantung-mandiri (6) lambat-cepat

b.      Minat

Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.  Untuk dapat menarik minat murid, guru dapat menciptakan situasi pembelajaran yang menarik perhatian murid serta menciptaan konteks pelajaran yang dikaitkan dengan minat murid

c.       Profil belajar

Profil belajar mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu paling baik belajar. Dengan memetakan kebutuhan belajar berdasarkan profil belajar ini, murid akan mendapat kesempatan unt belajar secara natural dan efisien.

 

2.      Penerapan strategi pembelajaran berdiferensiasi

Terdapat 3 strategi pembelajaran berdiferensiasi.

a.      Diferensiasi Konten

Berkaitan dengan apa yang diajarkan pada murid.

(1)  Diferensiasi konten berdasarkan kesiapan belajar misalnya dapat dilakukan dengan menyiapkan bahan pembelajaran yang konkret/abstrak atau yang bersifat foundational atau transformal

(2)  Diferensiasi konten berdasarkan minat belajar misalnya dapat dilakukan dengan menyiapkan konten berdasarkan minat murid, misalnya saat membahas gerak parabola, bisa diberi contoh gerakan bola pada berbagai permainan, misalnya sepak bola, tenis, bola voli, dan sebagainya sesuai dengan minat murid.

(3)  Diferensiasi konten berdasarkan profil belajar misalnya dapat dilakukan dengan memastikan murid dapat mengakses materi ajar yang seuai dengan gaya belajarnya.

 

b.      Diferensiasi Proses

Pembelajaran berdiferensiasi proses berkaitan dengan bagaimana murid memahami/memaknai informasi yang akan dipelajari. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan terkait diferensiasi ini yakni sebagai berikut.

(1)  Kegiatan berjenjang dimana semua siswa membangun pengetahuan yang sama tetpai dengan cara yang berbeda

(2)  Guru menyediakan pertanyaan pemandu yang disediakan di sudut-sudut minat

(3)  Guru menyediakan agenda individual untuk murid misalnya dengan membuat daftar tugas yang berisi tugas umum yang sama untuk seluruh kelas, serta tugas individual yang terkait dengan kebutuhan individual murid

(4)  Memvariasikan lama waktu yang murid dapat ambil untuk menyelesaikan tugas dalam ranga memberi dukungan tambhaan bagi murid yang kesulitan atau memberi kesempatan yang lebih bagi murid yang cepat untuk mempelajari topi secara lebih mendalam

 

c.       Diferensiasi Produk

Produk beraitan dengan tagihan apa yang diharapkan dari murid. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan terkait diferensiasi ini yakni sebagai berikut.

(1)  Memberikan tantangan yang beragam

(2)  Memberikan murid pilihan untuk mengekspresikan pemahaman mereka terhadap suatu materi

 

3.      Melakukan Penilaian

Dalam pembelajaran berdiferensiasi, asessmen as a process itu sangatlah penting. Penilaian tidak lagi didominasi sesuatu yang terjadi pada akhir pembelajaran. Penilaian diagnostik secara rutin akan dilakukan saat unit dimulai. Di sepanjang unit pembelajaran, guru menilai tingkat kesiapan, minat, dan pendekatan belajar yang digunakan murid dan kemudian merancang pengalaman belajar berdasarkan pemahaman terbaru dan terbaik

tentang kebutuhan murid.

 

4.      Menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi hendaknya dibangun di atas learning community yaitu komunitas yang semua anggotanya adalah pembelajar dan guru-guru akan menuntun siswanya untu mengembangkan praktek dan sikap yang saling mendukung satu sama lain.

 

Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal  karena hal-hal sebagai berikut.

1.      Berakar pada kebutuhan belajar murid

Murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar).

2.      Bersifat proaktif

Dalam kelas, guru akan selalu berasumsi bahwa murid yang berbeda memiliki kebutuhan

yang berbeda dan secara proaktif merencanakan pembelajaran yang menyediakan

berbagai cara untuk mengekspresikan dan mencapai tujuan pembelajaran.

3.      Lebih bersifat kualitatif

4.      Menggunakan beberapan pendekatan konten, proses, dan produk

Dengan membedakan ketiga elemen ini, guru menawarkan pendekatan berbeda

terhadap apa yang dipelajari murid, bagaimana mereka mempelajarinya, dan bagaimana

mereka menunjukkan apa yang telah mereka pelajari.

5.      Berpusat pada murid

Pembelajaran berdiferensiasi beroperasi pada premis bahwa pengalaman belajar paling

efektif adalah ketika pembelajaran tersebut berhasil mengundang murid untuk terlibat,

relevan, dan menarik bagi murid

6.      Merupakan perpaduan dari pembelajaran seluruh kelas, kelompok dan individual

Pembelajaran berdiferensiasi ditandai oleh irama berulang dari melakukan persiapan

kelas, mengulas kembali, dan berbagi, yang kemudian diikuti oleh kesempatan untuk eksplorasi individu atau kelompok kecil, ekstensi, dan produksi.

7.      Bersifat "organik" dan dinamis.

Guru selalu memantau kecocokan antara kebutuhan murid dan proses pembelajaran mereka serta membuat penyesuaian sebagaimana diperlukan.

Pembelajaran berdiferensiasi ini sangat berkaitan dengan materi yang dibahas pada modul sebelumnya.

1.      Keterkaitan dengan Refleksi Pemikiran Filosofis KHD (Modul 1.1)

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan implementasi dari pemiiran KHD dalam pendidikan yang menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses menuntun siswa sesuai dengan bakatnya. Pembelajaran berdiferensiasi berakar pada kebutuhan belajar yakni minat dan profil belajar. Minat dan profil belajar ini merupakan kodrat yang memang sudah dibawa dari lahir. Jadi bisa dikatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi ini berbasis pada kodrat.

2.      Keterkaitan dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak (Modul 1.2)

Pembelajaran berdiferensiasi (PD) mengoptimalkan peran guru penggerak khusunya sebagai pemimpin pembelajaran yang mendorong wellbeing ekosistem pendidikan sekolah. Yang dimaksud dengan wellbeing disini terkait dengan kondisi yang sudah berpihak pada murid. Apakah kondisi tersebut sudah membuat murid nyaman untuk belajar? apakah sudah sesuai dengan kebutuhan murid? Pembelajaran berdiferensiasi mampu untuk membantu menjawab pertanyaan tersebut.

3.      Keterkaitan dengan Visi Guru Penggerak (Modul 1.3)

Pembelajaran berdiferensiasi yang berakar pada kebutuhan belajar murid membantu guru untuk mewujudkan visi guru penggerak untuk menjadikan sekolah sebagai rumah yang aman, nyaman dan bermakna bagi murid. Jika disandingkan dengan paradigma inkuiri apresiatif yang berbasis kekuatan, maka pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang berbasis pada kekuatan individu siswa yakni kesiapan, minat, dan profil belajar.

4.      Keterkaitan dengan Budaya Positif (Modul 1.4)

Budaya positif menjadi salah satu prasyarat keberhasilan pembelajaran berdiferesnsiasi. Sekolah dengan budaya yang positif, sekolah  akan menyediakan lingkungan yang positif, aman, dan nyaman agar sehingga  murid-murid mampu berpikir, bertindak, dan mencipta dengan merdeka, mandiri, dan bertanggung jawab.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar